Apa Itu Asset Turnover Ratio?
Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.
Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.
Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.
Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.
Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.
Keterikatan yang Lemah dengan Visi dan Tujuan Perusahaan
Seiring dengan pertumbuhan karir, orang ingin pekerjaan mereka memiliki tujuan, dan idealnya, untuk melihat bagaimana masukan khusus mereka membawa perubahan menjadi lebih baik bagi seluruh organisasi.
Seringkali, karena kurangnya pemahaman tentang peran keterikatan dan komunikasi yang buruk di dalam perusahaan, orang-orang akan mulai merasa pekerjaan mereka tidak ada artinya dan dengan demikian mencari peluang kerja lain di tempat lain, berkontribusi pada pergantian karyawan secara sukarela.
Solusi: Buat lebih banyak transparansi kepada karyawan.
Untuk mengatasi masalah ini:
Cara mengatasi tingginya tingkat turnover
Hingga saat ini, belum ada cara pasti yang dapat membuat karyawan memiliki loyalitas tinggi pada perusahaan. Apabila kamu memahami kebutuhan mereka, bisa jadi usaha Anda efektif menurunkan tingkat turnover karyawan. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat turnover.
Saat proses rekrutmen, pastikan karyawan tersebut mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang kamu butuhkan. Selain itu, kamu juga perlu untuk memahami karakter karyawan ini sendiri. Apakah ia tepat untuk tim yang sudah ada dan bagaimana ia akan beradaptasi dalam pekerjaannya. Karakter karyawan yang tepat akan membantu menciptakan tim yang solid.
Gaji selalu menjadi daya tarik utama dalam melakukan rekrutmen. Selain gaji, fasilitas yang diberikan kepada karyawan juga cukup berpengaruh. Tunjangan asuransi, bonus akhir tahun hingga makan siang gratis, dapat menjadi tolak ukur bahwa perusahaan kamu lebih baik dari perusahaan lain.
Memastikan perusahaan mampu mencapai target memang penting. Perlu juga memperhatikan kesejahteraan karyawan sebagai bagian penting perusahaan. Jangan terlalu sering meminta karyawan untuk lembur atau bahkan menghalangi mereka untuk mengambil cuti. Kuncinya adalah dengan mengatur perencanaan perusahaan yang efektif sehingga tidak memengaruhi workload masing-masing karyawan.
Pembinaan atau training karyawan yang tepat menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Selain dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja, training yang tepat juga mampu membuat karyawan lebih produktif dan meningkatkan kualitas kerja. Ini juga baik untuk validasi karyawan karena menunjukkan bahwa mereka adalah bagian berharga dari tim
Turnover karyawan adalah kejadian yang kerap terjadi, tetapi apabila hal ini sangat sering terjadi, tentu akan berimbas kepada kondisi finansial perusahaan. Dibutuhkan komunikasi yang baik serta penempatan posisi yang tepat agar turnover tidak sering terjadi. Dengan begitu, perusahaan dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan karyawan yang ingin maju.
Budaya di Tempat Kerja yang Toxic
Budaya kerja yang toxic adalah salah satu alasan yang benar-benar membuat meroketnya pergantian karyawan.
Ketika orang merasa terus-menerus stres, diabaikan, takut membuat kesalahan kecil, atau mengalami intimidasi di tempat kerja, kemungkinan besar, mereka akan kehilangan motivasi dan tidak akan melihat diri mereka bertahan dengan majikan mereka saat ini.
Solusi: Buatlah rencana untuk membuat budaya perusahaan menjadi lebih sehat
Untuk mencegah peningkatan pergantian karyawan karena masalah budaya tempat kerja:
Fixed Asset Turnover Ratio
Sedangkan pendekatan rasio ini lebih berfokus dalam mengukur kemampuan efisiensi yang terbatas pada aset tetap milik perusahaan saja.
Salah satu ciri-ciri aset tetap yaitu memiliki rentang masa usia panjang, contohnya pabrik dan mesin produksi.
Nilai rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa aset tetap mendorong penghasilan pendapatan dengan cukup baik.
Di sisi lain, nilai yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan juga bahwa investasi aset tetap yang kurang optimal, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Untuk rumus perhitungannya juga sedikit berbeda, yaitu Fixed Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aktiva Tetap Bersih.
Berdasarkan ulasan tersebut, Anda juga dapat memetakan perbedaan antara menganalisis rasio perputaran aset antara total asset turnover dan fixed asset turnover ratio.
Kesimpulan dari perbedaan keduanya terletak dari pemanfaatan dan fungsinya. Jika Anda lebih berfokus untuk menghitung efisiensi aset dalam jangka panjang, spesifik, dan mendalam, Anda dapat menghitungnya dengan fixed asset turnover ratio.
Jika Anda ingin menganalisis untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dari penggunaan efisiensi aset yang perusahaan miliki, gunakan total asset turnover.
Adapun, agar dapat menjalankan pemanfaatan yang ideal dan optimal, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan kedua perhitungan ini ke dalam sebuah konklusi sebagai tolak ukur perusahaan yang lebih terukur dan luas dalam menggambarkan pemanfaat asetnya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis maupun staf pengelola operasional untuk dapat mencatat komponen aset dalam setiap periode bisnis.
Agar dapat memudahkan dalam mencatatnya serta menghitungnya, Anda dapat menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal.
Melalui aplikasi akuntansi, Anda dapat melakukan pencatatan, penghitungan, dan pelaporan secara mudah dan akurat langsung dalam satu platform tanpa harus bergonta-ganti aplikasi.
Masih banyak fitur unggulan lainnya yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda.
Selengkapnya dapat coba dengan mendaftarkan perusahaan Anda terlebih dahulu dan dapatkan akses free trial selama 14 hari ke fitur-fitur yang kami miliki.
Baik, Saya Akan Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekaran
Terima kasih, dan semoga artikel ini bermanfaat!
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan dengan Rumus – Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan menjadi penting untuk dipelajari. Karena, melalui data ini setiap industri bisa mengetahui bagaimana suasana di lingkungan kerja mereka. Apakah nyaman atau justru sebaliknya.
Apa kondisi tersebut sangat penting bagi pengusaha? Iya, bisa jadi mempengaruhi kinerja mereka secara keseluruhan. Bahkan, potensinya mencapai 70% bila keadaan itu tidak ditekan atau dikelola dengan baik.
Kompensasi yang Buruk
Ketika orang meninggalkan perusahaan, kompensasi dan tunjangan adalah alasan utama, terutama bagi seorang pekerja yang lebih muda. Survei dari platform LinkedIn menemukan bahwa kompensasi dan tunjangan sebagai alasan No. 1 mereka berganti pekerjaan.
Gaji pokok yang lebih tinggi memiliki dampak yang kuat pada retensi karena beberapa alasan. Alasan pertama, membayar orang dengan baik adalah cara nyata untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai kontribusi mereka.
Selain itu, kecil kemungkinannya bahwa pesaing yang ingin memburu dapat memikat mereka dengan insentif yang biasa saja. Glassdoor memperoleh data bahwa pekerja memperoleh rata-rata 5,2% lebih banyak saat mereka berganti pekerjaan.
Solusinya yaitu bagaimana perusahaan bisa memastikan kompensasi sesuai, atau di atas, untuk pasar dan peran?
Pertama, terus memberikan kenaikan gaji pokok tahunan. Pantau apa yang dibayar perusahaan lain setiap tahun, lebih sering untuk pekerjaan yang sulit diisi.
Banyak organisasi mengikat pembayaran bonus dengan penyelesaian proyek—dan membayar lebih banyak untuk keterampilan panas adalah tren yang terus meningkat.
Terakhir, terapkan proses manajemen talenta yang mengidentifikasi pemain terbaik, dan perbaiki ketidakseimbangan gaji dengan melakukan analisis kesetaraan gaji ras dan gender.
Anda juga dapat mempelajari informasi lebih lanjut seputar turnover karyawan dari berbagai sudut pandang.
Fase Turnover Karyawan yang Harus Dipahami
Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan ini mempunyai efek jangka panjang yang harus diketahui oleh semua pihak. Mulai dari HR, pengusaha, manager, sampai supervisor bahkan, ke kapten.
Semua harus mengalami evaluasi bila angkanya menunjukkan prosentase sangat tinggi diatas 50%. Hasil tersebut menjadi sebuah alarm keras. Pada prosesnya ada beberapa poin yang perlu dimengerti.
Mulai dari awal masuk, biasanya mereka merasa senang karena, mendapatkan pekerjaan baru. Selanjutnya, melakukan identifikasi. Dari sinilah setiap supervisor dan manager akan berperan besar membuat suasananya menjadi menyenangkan.
Memastikan dengan benar bahwa, kondisinya sangat menyenangkan adalah hal tersulit. Apalagi, kalau keadaannya berada dalam situasi tidak menyenangkan. Kebijakan harus diambil, hasilnya akan mempengaruhi lingkungan sekitar secara keseluruhan.
Perlu diketahui, saat fase ini semua harus berperan besar dan peka. Biasanya, mereka sudah menunjukkan pertanda senang atau tidak. Jika, pimpinan tersebut masih diam dan justru menyangatkan.
Tidak ada kata lain untuk segera keluar. Inilah salah satu tugas HR dimana, mereka memastikan pimpinannya berkerja dengan baik. Bukan sesuai dengan teori saja melainkan pengalaman juga cukup penting.
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Voluntary Employee
Voluntary Employee ini menjadi salah teknik terbaik untuk melihat bagaimana pegawai kamu lebih spesifik lagi. Bisa dikatakan kejadian ini dikarenakan, pengunduran diri seorang karyawan karena, alasan pribadi.
Mereka mengundurkan diri tanpa adanya paksaan dari perusahaan atau orang lain. Ada berbagai macam penyebab. Dengan mengetahui berapa presentasenya membuat HR lebih bisa memahami bagaimana kondisi pegawainya.
Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan dengan metode Voluntary Employee sebagai berikut,
Jumlah Voluntary Employee : Rata-rata pegawai keluar x 100
Tinggi dan rendahnya sebuah persen tersebut merupakan sebuah data nyata. Bagaimana setiap karyawan di kantor Anda. Apakah mereka cukup betah atau justru sebaliknya. Untuk mengetahuinya coba ditanyakan.
Sistem pertanyaan tersebut jauh lebih efektif dengan dukungan data ini. Dengan begini, untuk kedepannya dapat dicarikan berbagai macam solusi terbaik. Agar penekanannya dapat terjadi secara drastis.
Perbedaan Asset Turnover dengan Fixed Asset Turnover Ratio
Walaupun terlihat sama, pada dasarnya antara (total) asset turnover ratio dengan fixed asset turnover ratio memiliki beberapa perbedaan.
Rasio ini berfungsi untuk mengukur dan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan berdasarkan investasi dari semua jenis aset, baik itu aset tetap maupun aset lancar.
Melalui pendekatan ini, bisnis dapat mendapat insight atau perspektif yang lebih luas dan mendalam mengenai efisiensi pemanfaatan asetnya.
Rumus perhitungannya yaitu Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aset.
Baca Juga: Analisis Rasio Keuangan: Fungsi, Jenis, dan Metodenya
Dampak turnover yang terlalu tinggi
Tingginya tingkat turnover karyawan sangat berdampak pada kondisi perusahaan. Berikut ini adalah sejumlah dampak negatif yang terjadi akibat tingginya tingkat turnover karyawan.
Merekrut karyawan baru tentu membutuhkan biaya, mulai dari vendor lowongan kerja, interview, hingga pelatihan. Hal ini belum termasuk kewajiban membayar pesangon karyawan yang di PHK atau resign.
Setidaknya kamu harus memilih karyawan dengan kemampuan yang sama dengan karyawan sebelumnya dan hal ini tentu butuh waktu yang cukup lama, apalagi ketika karyawan yang resign memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas perusahaan.
Seperti efek domino, penurunan produktivitas tentu berbanding lurus dengan penurunan keuntungan perusahaan. Semakin banyak pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan, maka semakin menurun tingkat penjualan dan kemudian berdampak pada menurunnya perolehan keuntungan perusahaan.
Beberapa penyebab turnover karyawan yang diakibatkan oleh interview dan proses screening yang kurang baik